INDVESTA.ID – Pemahaman Perkembangan Diri (PPD) merupakan proses penting dalam pendidikan, Adapun tujuan dari hal tersebut untuk membantu peserta didik memahami diri mereka secara menyeluruh. Menemukan potensi, minat, bakat, kepribadian, kelebihan dan kekurangan akan sangat penting untuk keberlangsungan penidikan. Melalui pemahaman ini, guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran sesuai karakter siswa.
Di sisi lain, konseling pendidikan adalah layanan profesional antara konselor dan siswa (konseli) untuk membantu mereka menyelesaikan masalah pribadi, sosial, maupun akademik, baik secara individual maupun kelompok.
PPD dan konseling saling melengkapi dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna.
Tujuan dari PPD dan konseling di sekolah dasar sangat strategis dalam membentuk siswa yang utuh dan siap menghadapi masa depan. Tujuan-tujuan tersebut meliputi:
1. Membantu siswa mengenali potensi, kekuatan, dan kelemahan diri.
2. Mendorong perkembangan pribadi secara emosional, sosial, akademik, dan moral.
3. Memberikan dukungan psikologis dan emosional agar siswa merasa aman dan percaya diri.
4. Membantu siswa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan.
5. Membangun kemandirian, tanggung jawab, dan kesehatan mental dalam lingkungan belajar.
Dalam penerapannya, pendekatan teori yang digunakan pun beragam. Beberapa teori yang umum diterapkan dalam PPD dan konseling adalah:
1. Teori Humanistik: Menekankan pentingnya empati, penerimaan tanpa syarat, dan
aktualisasi diri.
2. Pendekatan Kognitif-Perilaku (CBT): Fokus pada pengelolaan pikiran negatif dan
pembentukan strategi berpikir adaptif.
3. Teori Self-Determination: Menggarisbawahi pentingnya motivasi dari dalam diri
siswa.
4. Pendekatan Integratif: Gabungan berbagai teori sesuai kebutuhan siswa, membuat
konseling menjadi lebih fleksibel dan efektif.
Sesuai dengan nilai-nilai Islam, keutamaan menuntut ilmu ditekankan dalam hadis Islam karya Roudlatun Nasikah dkk, yang menyebutkan bahwa penuntut ilmu dimuliakan oleh Allah
dan seluruh makhluk.
Dalam konteks PPD dan konseling, proses pendidikan di sekolah dasar bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, kesadaran diri, dan pencapaian kemuliaan melalui pembelajaran yang mendalam sejak dini.
• Contoh kasus nyata:
Seorang siswa SMP kelas VIII mengalami penurunan konsentrasi dan motivasi belajar karena konflik orang tua di rumah. Ia menjadi sering melamun, terlambat mengumpulkan tugas, dan
nilai akademiknya merosot.
Setelah dilakukan pendekatan oleh guru BK, diketahui bahwa siswa mengalami tekanan emosional akibat kurangnya perhatian dari keluarga.
Solusi: Guru BK memberikan layanan konseling individual secara rutin menggunakan teknik
active listening dan empati reflektif. Siswa dibantu mengenali kekuatan diri, menetapkan tujuan akademik yang realistis, dan merancang strategi belajar yang sehat.
Guru mata pelajaran
juga dilibatkan untuk memberi penguatan positif atas setiap kemajuan yang dicapai.
Hasil Diskusi Tugas Program Studi PGSD UMMI (Universitas Muhammadiyah Sukabumi)
Anggota Kelompok 2.
1. Dina Khoirunnisa
(2431611004)
2. Risma Juwita
(2431611007)
3. Muhamad Iqbal
(2431611015)
4. Ladyna Shanda
(2431611016)
5. Mutia Ahmad
(2431611017)
6. Maryam Nurshad
(2431611028)
7. Yangsyifa Tazqiah Bilqis Warsono
(2431611034)
8. Asmayasari
(2431611036)
(Editor : Jackz)