INDVESTA,ID – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menghadiri acara Gelora Ibu Bisa (Temu Kader PKK) Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 di Jakarta International Veledrome, Jakarta Timur, Kamis (23/10/25).
Dalam sambutannya, Pramono menyoroti kontribusi nyata PKK dalam pembangunan Jakarta. Ia berharap peran serta ibu-ibu PKK menjadi motor utama dalam memperbaiki dan menggerakkan Jakarta, sehingga Jakarta bisa menjadi role model bagi daerah lain.
“Kita semua melihat bahwa perempuan Indonesia dalam dedikasinya, kontribusinya, dalam sejarah panjang memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perkembangan bangsa. Salah satu yang menjadi motor penggerak utama adalah PKK,” ujar Pramono.
Karena itu, Pramono mengapresiasi peran PKK DKI Jakarta yang selalu rukun, solid, dan semangat turut mendukung program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Ia mengungkapkan, selama tujuh bulan masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Rano Karno, peringkat Jakarta sebagai kota global naik dari posisi 74 menjadi 71 dari 156 kota yang disurvei oleh lembaga internasional Kearney. Selain itu, Jakarta kini menduduki peringkat ke-18 sebagai kota paling bahagia di dunia.
Sebagai bentuk komitmen dan dukungan, Pramono telah menandatangani Keputusan Gubernur Nomor 497 Tahun 2025 tentang kenaikan satuan biaya operasional bulanan kepada Koordinator Kelompok Dasawisma, yang semula Rp500.000 menjadi Rp750.000 per bulan mulai 1 September 2025.
Pramono pun mengajak seluruh kader PKK untuk terus melanjutkan program Ibu Bisa agar menjadi program Pemprov DKI Jakarta.
“Mari kita teruskan bersama-sama program Ibu Bisa menjadi program DKI Jakarta dan saya berharap semuanya bisa menampilkan keriaan, kegembiraan, kebersamaan, gotong royong, kerja keras bersama agar Jakarta lebih baik, lebih maju,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta, Hani Pramono melaporkan, kegiatan Gelora Ibu Bisa ini merupakan kolaborasi PKK dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta.
Tujuan utamanya adalah memperkenalkan Senam Ibu Bisa sebagai langkah awal Gerakan Ibu Bisa, serta memberikan apresiasi terhadap prestasi dan pengabdian para kader.
“Senam Ibu Bisa diciptakan untuk menumbuhkan kembali kekompakan dan semangat kader PKK sehingga dapat membentuk jiwa dan raga yang sehat bagi kader PKK dan masyarakat Jakarta,” ucap Hani.
Pemberian apresiasi kinerja dan pengabdian kepada kader PKK dengan masa pengabdian terdiri dari masa pengabdian 10 tahun sejumlah 19 orang, masa pengabdian 15 tahun sejumlah 19 orang, dan masa pengabdian 25 tahun sebanyak 12 orang.
Acara ini diikuti oleh sekitar 4.300 peserta dari berbagai tingkatan kader PKK, mulai dari provinsi hingga Dasawisma. Rangkaian kegiatan meliputi senam dan lomba Senam Ibu Bisa, pembacaan Deklarasi Ibu Bisa, serta pemberian apresiasi kepada pemenang Lomba 10 Program Pokok PKK dan kader dengan masa pengabdian 10, 15, hingga 25 tahun.
