Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita

Kadispar : Touring Ngabumi Season 4 bukan Hanya Promosi wisata, Melainkan Simbol Sinergi antara Pelestarian Alam dan Pembangunan daerah

4704
×

Kadispar : Touring Ngabumi Season 4 bukan Hanya Promosi wisata, Melainkan Simbol Sinergi antara Pelestarian Alam dan Pembangunan daerah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

INDVESTA.ID – Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah mematangkan persiapan Touring Ngabumi Season 4 Tahun 2025 dan Geopark Fun Rally Wisata 2025 yang akan menjadi salah satu agenda besar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-155.

Rapat persiapan kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, di Pendopo Sukabumi, baru-baru ini. Dalam rapat itu dibahas secara detail rute perjalanan, rangkaian kegiatan sosial, hingga kesiapan teknis pelaksanaan di lapangan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Ali Iskandar menyampaikan, Touring Ngabumi Season 4 bukan sekadar promosi wisata, tetapi juga simbol sinergi antara pelestarian alam dan pembangunan daerah. bahwa Touring Ngabumi Season 4 merupakan bagian dari gerakan moral dan sosial yang berakar dari filosofi masyarakat Sukabumi menyayangi sesama dan menjaga alam tempat berpijak.

Ngabumi lain saukur touring, tapi gerakan pikeun alam jeung kahirupan. Ini wujud nyata semangat urang Sukabumi untuk menyatu dengan alam, menjaga lingkungan, dan mempererat silaturahmi antara masyarakat dan pemerintah,” ungkap Ali penuh semangat.

Lebih lanjut Ali mengatakan, kegiatan yang mengusung tema “Kanyaah ka Rahayat, Mubela ka Lemah Cai Sukabumi” ini akan dimulai pada Sabtu (25/10/2025) pukul 07.30 WIB dari Benglat, Jalan Pangleseran Cibatu No. 20, Sirnaresmi, Kecamatan Cikembar, dan diperkirakan berakhir di Pantai Ujunggenteng sekitar pukul 17.30 WIB.

“Jadi seluruh peserta diwajibkan mengenakan kaos touring sebagai dress code resmi kegiatan,” katanya.

Menurut Ali, kegiatan ini akan diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perangkat daerah, komunitas motor, hingga masyarakat umum. Peserta akan diajak menelusuri rute alam yang memukau, dari perbukitan hingga garis pantai selatan yang memesona.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang bukan hanya seru, tetapi juga bermakna. Peserta akan menikmati perjalanan panjang sembari menanamkan rasa syukur atas keindahan tanah Sukabumi,” jelasnya.

“Momentum HJKS ke-155 ini menjadi saat yang tepat untuk meneguhkan kembali tekad kita: kanyaah ka rahayat, mubela ka lemah cai. Mari bersama menjaga alam, membangun daerah, dan menumbuhkan cinta kepada Sukabumi,” tutur Ali.

Ali juga menegaskan, Touring Ngabumi Season 4 diharapkan menjadi momentum mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah, sekaligus memperkenalkan pesona alam Sukabumi sebagai destinasi unggulan di Jawa Barat.

“Ini sebuah perjalanan yang bukan hanya menggerakkan roda kendaraan, tetapi juga menggerakkan hati untuk lebih mencintai tanah kelahiran,” pungkasnya.

“Jika ketiga aspek ini berjalan seimbang, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar akan meningkat secara berkelanjutan tanpa merusak alam,” tambahnya.

Tak hanya itu, Ali lagi turut hadir perwakilan dari Kementerian Bappenas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas ESDM, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Ali menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan CPUGGp yang kini telah diakui dunia.

“Kita bersyukur Kabupaten Sukabumi kembali meraih Green Card. Artinya, pengelolaan geopark kita masih memenuhi standar UNESCO. Namun, pencapaian ini juga menjadi tanggung jawab bersama agar tidak lalai dalam menjaga alam,” ucapnya.

Terkait empat rekomendasi yang diberikan UNESCO dalam evaluasi CPUGGp, Ali menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti dengan langkah kolaboratif lintas instansi.

“Walaupun rekomendasi itu ditujukan kepada unit kerja tertentu, kami di Dinas Pariwisata tetap berpegang pada prinsip sinergitas kolektif. Beberapa hal bersinggungan dengan kewenangan instansi lain, seperti kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, aliran sungai di bawah tanggung jawab provinsi, hingga investasi asing yang diatur BKPM,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya akan terus membangun kerja sama dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi aktif masyarakat agar turut menjaga kelestarian lingkungan di kawasan geopark.

“Energi kita secara material terbatas, tapi dengan inovasi dan kolaborasi semua pihak, kita bisa melangkah lebih jauh. Kami juga membuka ruang dialog dengan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau kritik terkait pengelolaan geopark,” ujar Ali.

“Kita tidak boleh ‘dholim’ terhadap alam. Warisan ini harus kita rawat bersama, agar hari ini, esok, dan masa depan tetap menjadi berkah bagi kita semua,” tandas Kadispar.

Saat memimpin acara, Sekretaris Daerah Ade Suryaman mengungkap, Touring Ngabumi kali ini akan digelar pada 25-26 Oktober 2025, dengan titik start di Benglat Cikembar dan finish di kawasan Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap. Jalur perjalanan akan melintasi beberapa kecamatan, di antaranya Cikembar, Jampang Tengah, Lengkong, Surade, hingga Ciracap.

Tidak hanya sekadar perjalanan wisata bermotor, kata Ade kegiatan ini juga akan disemarakkan dengan berbagai aksi sosial dan pelayanan publik, seperti bhakti sosial, sunatan massal, layanan kesehatan gratis, pelayanan administrasi kependudukan, serta pemberian bantuan bagi petani gagal panen di wilayah Surade.

Kagiatan ini tidak boleh berhenti sebagai acara seremonial semata. Tantangan kita bukan hanya soal teknis pelaksanaan, tetapi bagaimana kegiatan ini memberikan kesan baik dan manfaat nyata bagi masyarakat,” singkatnya.

(Lukman)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *