Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AdvertorialBerita

Panen Raya Pepaya California: Sinergi YBM BRILiaN, IPB, dan Petani Lokal Bangun Ekonomi Desa Berkelanjutan

3192
×

Panen Raya Pepaya California: Sinergi YBM BRILiaN, IPB, dan Petani Lokal Bangun Ekonomi Desa Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

INDVESTA.ID – Desa Cidolog, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menjadi saksi keberhasilan petani lokal dalam menggelar Panen Raya Pepaya California. Program hasil kolaborasi YBM BRILiaN bersama IPB University ini menghadirkan model pemberdayaan ekonomi desa berbasis pertanian modern yang market driven dan berkelanjutan.

Program ini tidak hanya menghasilkan pepaya berkualitas tinggi, tetapi juga membangun ekosistem bisnis pertanian dari hulu hingga hilir. Total lahan budidaya mencapai 3,8 hektar, tersebar di tiga wilayah: 1,4 hektar di Ciamis, 1 hektar di Banjar, dan 1,4 hektar di Indramayu. Produksi pepaya di Ciamis telah menembus 1,5–2 ton per minggu dengan potensi pendapatan petani Rp5,25–12,75 juta per bulan. Sementara itu, Banjar menghasilkan 1 ton per bulan dengan pendapatan Rp4–5 juta, dan Indramayu mencapai 1 ton per bulan dengan Rp1,8 juta.

Lebih dari sekadar panen, program ini melibatkan pelatihan Good Agricultural Practices (GAP), penguatan kelembagaan petani, pengolahan limbah menjadi pupuk organik cair, serta pengembangan unit usaha sortasi, grading, dan pengemasan. Produk pepaya binaan kini telah dipasarkan di pasar tradisional, masuk jaringan ritel modern Indomaret, bahkan membuka peluang ekspor.
“YBM BRILiaN hadir dari dana orang-orang baik di BRI. Tujuan kami adalah mendorong pertumbuhan nilai sosial dan ekonomi agar kemaslahatan umat bisa tercapai,” ujar Ahmad Daelami, Manager Program YBM BRILiaN.

Dukungan juga datang dari mitra ritel. Anom Ari Wibowo Microeconomic Manager PT Indomarco Prismatama (Indomaret), mengungkapkan, “Panen raya pepaya ini cukup mengejutkan. Kami melihat pasar yang luas dan berharap produktivitas pepaya binaan IPB semakin meningkat.”

Sementara itu, Angger Dwi Santoso CEO Program YBM BRILiaN Komoditas Pepaya sekaligus pendamping lapang, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil nyata dari kerja sama multipihak: YBM BRILiaN, IPB University, Pemerintah Daerah, Indomaret, serta koperasi lokal. “Panen raya ini bukan sekadar perayaan hasil pertanian, melainkan perayaan optimisme dan keyakinan bahwa petani mustahik bisa naik kelas, mandiri, dan mampu masuk pasar modern,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University Dr. Handian Purwawangsa, menyoroti kualitas pepaya Ciamis yang mendapat banyak apresiasi pasar. “Ciri khas pendampingan IPB adalah memastikan petani terhubung dengan pasar. Alhamdulillah, pepaya dari Ciamis ini sering mendapat pujian karena rasanya manis dan berbeda dengan pepaya dari luar Jawa. Kualitas ini sudah dipercaya hingga Jabodetabek bahkan Purwakarta,” ungkapnya.

Antusiasme juga datang dari masyarakat sekitar. Warga Cidolog bahkan menggagas Lomba Budidaya Pepaya bersama Koperasi Mekar Mulya IPB sebagai strategi memperluas pengetahuan, memperkuat jaringan produksi, dan menjaga integritas pasar.

Hadir dalam acara ini antara lain pejabat IPB University, perwakilan PT Indomarco, jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, serta perwakilan kelompok tani dari Ciamis, Banjar, dan Indramayu. Dukungan pemerintah daerah turut ditekankan, khususnya dalam memperkuat akses pasar dan pendampingan berkelanjutan bagi petani.

Dengan capaian ini, Panen Raya Pepaya California diharapkan menjadi model percontohan pengembangan ekonomi desa yang tangguh, berdaya saing, dan mampu menjawab kebutuhan pasar modern.

(Nada Al)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *